Seorang peserta muktamar dalam komisi bahtsul masail diniyah waqiiyah sempat marah-marah karena suaranya terdengar putus-putus saat ia menyampaikan pendapat. Mungkin karena microphonnya rusak. Tapi dia merasa ada yang sengaja menghalanginya berbicara.
“Ini tidak betul ini. Masak giliran saya bicara mic-nya putus-putus begini. Padahal saya kan mau menyampaikan ta’bir (referensi) dari pendapat yang saya kemukakan tadi,” katanya.
“Tenang-tenang. Mohon bersabar dulu biar mic-nya dibetulkan sama panitia,” kata ketua sidang.
Seorang panitia yang mengetahui hal itu secara cekatan langsung menghampiri muktamirin dan langsung mengganti mic yang dipakai seorang muktamirin tadi dengan mic baru yang lebih bagus, yakni mic tanpa kabel atau memakai wire less. Namun ternyata peserta muktamirin tadi tambah marah.
“Ini mic yang pakai kabel aja putus-putus. Apa lagi yang nggak pakai kabel,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar