Sudah lebih dari 11 tahun FBI berusaha untuk memecahkannya.
 Apakah  anda memiliki otak yang encer dan pandai  memecahkan sandi? Jika iya,  maka mungkin anda dapat membantu Badan  Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat untuk memecahkan sebuah sandi  pembunuhan.
Menurut laman MSNBC, Rabu, 30 Maret 2011,  sudah lebih dari 11  tahun FBI berusaha untuk memecahkan sandi yang  menyimpan misteri  pembunuhan seorang pria di kota St. Louis, negara  bagian Missouri,  Amerika Serikat. 
Misteri ini dimulai pada 30  Juni 1999, saat Ricky McCormick, 41,  ditemukan tewas terbunuh di  rumahnya. Di dalam celana McCormick  ditemukan dua lembar kertas  bertuliskan huruf-huruf acak yang diduga  merupakan sebuah sandi.
Tim  pemecah kode FBI telah berusaha mati-matian untuk memecahkan sandi   tersebut, namun mereka belum mendapatkan jawabannya. Hingga kini, tidak   ada satupun tersangka yang ditangkap terkait pembunuhan ini.
"Kami  sangat pandai dalam memecahkan sandi. Namun, dalam kasus ini kami   membutuhkan bantuan," ujar Dan Olson, kepala badan Pemecahan Kode FBI.
"Pemecahan  kode ini akan dapat mengungkap keberadaan korban sebelum dia  tewas dan  dapat mengungkap seluruh misteri pembunuhan ini," lanjut  Olson lagi.
Olson  mengatakan bahwa sandi yang ditemukan oleh FBI pada jasad  McCormick  dibuat dalam format yang tidak pernah mereka lihat  sebelumnya.
Menurut  catatan FBI, McCormick tidak lulus SMA namun dia dikenal  sebagai  seorang jenius otodidak. Anggota keluarganya mengatakan  McCormick kerap  menggunakan tulisan-tulisan sandi sejak kecil, namun  tidak ada yang  mengetahui apakah ada yang mengerti maksud sandi-sandi  tersebut.
FBI  meyakini catatan sandi berisikan lebih dari 30 baris kata tersebut   dibuat McCormick tiga hari sebelum kematiannya. Inilah sandi yang   membuat FBI pusing:
 FBI berharap jika ada yang dapat memecahkan sandi tersebut, dapat menghubungi mereka di alamat:
FBI Laboratory
Cryptanalysis and Racketeering Records Unit
2501 Investigation Parkway
Quantico, VA 22135
Attn: Ricky McCormick Case 
• VIVAnews                 



0 comments:
Posting Komentar